RSS

Ceritaku dikala hujan




Kemarin hujan turun begitu derasnya membasahi penjuru kota ini yang sudah dua hari belakangan hanya diterpa panas yang begitu menyengat, entah mengapa hujan ini menghentikan sejenak langkahku untuk keluar dan bangkit dari keterpurukan ini. Sejak harapan dan acuan hidupku diputus olehmu aku merasa tidak ada gunanya lagi aku tinggal dan menetap disini. Kota ini terlalu banyak kenangan bagiku tiap sudut kota ini bagaikan lembaran buku yang berisi semua hal tentang kita, kita yang dulu masih menjadi sepasang kekasih bukan kita yang sekarang yang hanya tinggal kenangan.

Kota ini yang dulu pernah kita warnai berdua dengan tawa, canda bahkan air mata kini tak ubahnya bagaikan kota mati, kota yang dulu selalu menarik untuk dijamah sudut demi sudut hanya untuk mengabadikan kisah kasih kita kini tak ubahnya hanya bagaikan museum kenangan bagiku.

Engkau pergi dengan memutuskan semua pengharapanku demi hidupmu yang lebih baik, kau pergi meninggalkanku yang sedang berjuang memperbaiki hidup demi hubungan kita, kau lebih memilih pergi dengannya yang bisa memberimu segalanya tanpa pernah menghargai pengorbanan dan perjuanganku disini yang mati – matian berjuang demi hidup kita yang lebih baik kedepannya, namun apa lacurku kau lebih memilihnya yang bisa menjamin dan memberikan surga dunia untukmu sementara aku, aku disini kembali harus berjuang memperbaiki segalanya dari awal tanpa kamu yang dahulu selalu ada dibelakangku memberikan semangat untukku.

Ahh... memang hujan ini selalu berhasil membawa memory dimasa lalu kembali kedalam pikiran, hal yang sebenarnya aku benci. Aku benci saat aku kembali harus mengingat masa lalu ku dengannya aku benci saat semua hal tentangnya yang sudah aku kubur dalam dalam ini harus kembali bangkit, aku benci saat aku ingat dia pergi meninggalkanku hanya demi mendapatkan kesenangan semata hanya untuk mengejar surga dunia yang tidak bisa aku beri kepadanya.

Saat aku tahu kamu memilihnya hanya karna faktor dia bisa memberi bahkan menjamin surga dunia untukmu, aku menyalahi Tuhan, aku menyalahi takdir kenapa aku terlahir sebagai orang yang tidak punya dan kenapa aku dilahirkan dalam kedaan seperti ini. Andai saja aku dilahirkan sebagai manusia dengan harta berlimpa dan hidup berkecukupan aku berani jamin dan memberikan surga dunia kepadamu sehingga tidak perlulah kamu pergi meninggalkanku disini sendiri dalam keterpurukan.

Namun aku sadar, aku sebagai manusia biasa tidak bisa memilih aku dilahirkan oleh siapa dan dalam keadaan seperti apa karna itu semua kehendak Tuhan, tapi aku bisa memilih akan seperti apa nanti hidupku tentu saja dengan perjuangan yang aku lakukan. Dan kamu, kamu adalah orang yang pertama kali akan melihatku bangkit dan menyesal nantinya.

Tidak aku tidak menaruh dendam kepadamu, aku sadar diriku ini hanyalah pemuda biasa yang sedang berusah memperbaiki serta merajut mimpi dan cita citaku dikota ini sementara kamu? Kamu adalah sosok gadis yang banyak dikagumi oleh pemuda sebaya termasuk aku dan aku salah satu orang paling beruntung bisa yang bisa memilikimu walau hanya sesaat.

Kini aku harus membuka lembaran baru tentang perjalanan hidupku, aku sadar kesakitanku ini tidak akan bisa membuatmu kembali datang dan menaruh rasa iba karna telah meninggalkanku, aku harus bangkit dari keterpurukanku ini aku tidak ingin menjadi manusia yang larut dalam keterpurukan lalu mati bersamanya, sebagai seorang pemuda yang penuh mimpi dan cita cita harusnya hal ini membuatku lebih semangat lagi dalam menggapai cita cita ku agar kelak orang melihatku bukan hanya seonggok daging yang tak berguna dan tak bermanfaat sama sekali. Aku harus membuktikan kepada mereka bahwa tidak salah Tuhan menciptakan aku sebagai mahluk Nya dan tidaklah sia – sia perjuangan ibuku melahirkan ku ke dunia ini.

Dan untuk mu yang dulu pernah berjanji akan merajut kasih denganku selamanya walau bagaimana pun keadaanku, aku berterima kasih darimu aku banyak belajar kalau ternyata cinta saja tidak cukup untuk membahagiakan seseorang karna tak selamanya kita hidup hanya makan cinta. Darimu pula aku belajar bahwasannya cinta itu tidak dapat dipaksakan, rasa cinta itu bagaikan pasir yang kalau makin lama kita genggam maka akan habis tergerus oleh jari jari tangan, walaupun aku tidak yakin kamu memilih berhubungan dengan dia karna ada cinta diantara kalian.

Aku mengambil sikap untuk pergi meninggalkan kota ini, pergi meninggalkan semua kenangan yang ada disini untuk merantau jauh ketempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya, aku pergi bukan karna aku tidak mampu melanjutkan hidupku disini aku hanya tidak ingin larut akan kenangan yang ada di kota ini, karna kota ini bagaikan saksi kisah cintaku bersamanya dan setiap sudut kota ini selalu punya kesan untukku. Dan jika aku terus berada di tempat ini mustahil aku bisa membuka lembaran baru hidupku maka dari itu aku putuskan untuk pergi dari kota ini.


Selamat tinggal cinta, selamat tinggal kenangan sampai bertemu di lain kesempatan tentu dengan suasana dan orang yang berbeda, mungkin kamu yang sekarang ini sedang membaca tulisan ini, salah satunya...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

keren nih diksinya dapet :)
mampir yah ke blog-ku :)
salam kenal :)

Unknown mengatakan...

terimaksi telah berkunjung :)

Posting Komentar