RSS

Rindu yang tertahan



Rindu yang tertahan

Malam dan bintang, semesta tahu betul bagaimana memanjakan mata ini. Tuhan pun tahu betul bagaimana menciptakan hiburan bagi hamba - Nya yang sering merasakan kesepian. Malam ini bertaburan bintang, cahaya langit sedang mempersiapkan sebuah pertunjukan agung nan indah dan bisa dinikmati oleh siapa saja terutama bagi mereka – mereka pengagum langit.

Melamun ditengah malam diibawah ribuan bintang yang bertabur serta dihiasi cahaya malam, seakan menjadi ritual wajib bagi diri ini dikala sepi melanda. Hal yang tidak pernah aku lakukan sama sekali saat bersama denganmu. Dulu waktu bersama, aku lebih sering memperhatikanmu dibanding memperhatikan langit yang kamu bilang sangat luar biasa. Seribu kali kamu mengingatkan bahwa langit itu luar biasa, seribu kali pula aku menjawab bahwa tidak ada yang luar biasa dibandingkan kamu.

Mungkin, inginku hanya sederhana. Berbaring berdampingan denganmu disini ditempat kita menatap langit, hanya berdua. Lalu kita mulai menghitung bintang, membentuk rasi bintang dari rangkaian – rangkaian bintang yang ada diatas sana, bahkan tak jarang bintang – bintang yang kita susun membentuk sebuah hati, bentuk yang sering digambarkan banyak orang sebagai lambang cinta. Atau mungkin, keinginanku terlalu berlebihan. Mengharapkan seseorang yang dulu berada disampingku lalu kulepaskan begitu saja sampai berujung penyesalan dan kini aku merindukannya. Bodoh.

Ditengah lamunanku, ku pejamkan mata sambil ku putar lagu coldplay dari  handphoneku. Sengaja tak kuputar menggunakan earphone karna memang aku ingin mendengar suara khas seorang chris martin beradu dengan desiran angin di malam ini. Sebuah perpaduan yang anggun nan mengasyikan gumamku, dibawah langit diiringi suara khas seorang chris martin. Rumus bahagia itu sederhana nampak berlaku untukku pada malam ini.

“ini kalau ditarik dari ujung atas lalu lurus sampai ujung paling bawah, akan membentuk sebuah gugusan rasi bintang Crux. Yang selalu kamu bilang bentuknya mirip layang – layang”.

“nah nah coba kamu lihat kearah utara sana, itu bentuknya yang kamu bilang mirip gayung adalah rasi bintang biduk atau orang luar menyebutnya great bear”.

“kalau kamu lihat ke barat, itu namanya rasi bintang orion, oiya aku belum pernah memperlihatkan orion itu kepadamu yah tapi malam ini kamu beruntung, karna kamu bisa melihatnya langsung”.


Lamunanku saat terpejam tadi sedikit terganggu dengan suara bisikan itu tepat ditelingaku, suara yang sudah lama aku kenal, suara yang sudah lama tak kudengar dan suara yang selalu aku rindukan. Ku pejamkan mata ini lebih dalam sambil berharap bisa mendengar suara itu lebih lama namun sayang, suara itu malah hilang.

Ku buka kelopak mata ini perlahan sambil berharap suara tersebut tidak hanya ada dalam lamunanku melainkan ada dalam kenyataan dan bersama hadirnya dirimu tentu saja. Namun sayang setelah kelopak mata ini terbuka lebar dan ku perhatikan disekeliling ternyata tidak ada siapa – siapa selain diri ini dan langit yang tentu saja makin indah.


Sampai akhirnya kusadari, malam ini dibawah langit ini aku merindukanmu, sebuah rindu yang tertahan sampai tidak tahu harus bagaimana untuk dapat tersalurkan. Bahkan tak tahu harus diapakan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

( Masih ) Tentang Cinta



 
Kamu bilang segala hal didunia ini butuh alasan termasuk cinta.

Aku bilang tidak. Beberapa hal mungkin memang dilakukan berdasarkan sebuah alasan 
tapi tidak dengan cinta.

Kamu tetap kekeuh dengan argumenmu bahwa cinta harus membutuhkan alasan.

Tapi, aku pun tetap dengan pendirianku mengatakan bahwa cinta itu tidak membutuhkan alasan.


Kamu yang keras kepala, kamu yang egois, kamu yang jauh dari kata anggun tapi tetap aku sayang, berhentilah memaksaku untuk beradu argumen denganmu soal sebab – akibat seseorang bisa mencintai orang lain, karna sejauh apapun kita berdebat hasilnya akan sama saja. Mungkin bagi kamu, memang cinta itu butuh alasan tapi tidak bagiku.

Bagiku cinta itu tidak membutuhkan alasan, karna kamu adalah alasan terbesar kenapa aku bisa menjatuhkan hati ini kepadamu. Iya alasan dari cinta ini adalah kamu sendiri, bukan fisik atau sikap melainkan kamu.

Aku mungkin bukanlah sosok yang pintar mengumbar begitu banyak kata hingga membuat kamu larut kedalamnya, aku mungkin bukanlah sosok pembual mimpi yang suka memberi mimpi sehingga kamu bisa membayangkan betapa hebatnya cinta yang aku punya tapi percayalah kalau cinta ini datang dari dalam relung hati yang suci ini.

Aku berusaha mencintai kamu dengan sesederhana mungkin tapi Tuhan berkata lain, kamu semestinya tidak pantas dicintai dengan sederhana karna memang kamu adalah sosok yang sangat luar biasa. Tapi maaf aku tidak bisa mencintai kamu dengan sangat luar biasa karna memang hanya kesederhanaan yang aku punya dan yang bisa aku berikan ke kamu.

Sayang, aku hanya ingin kamu percaya cinta ini meskipun tanpa alasan tapi dia tulus datangnya dan menurutku sesuatu yang tulus tidaklah membutuhkan alasan sama sekali untuk bisa hadir. Mengertilah dengan segala hal yang aku lakukan untuk kamu dan berhenti bertanya bagaimana bisa aku mencintai kamu. Bagiku, cinta bukanlah soal kata demi kata melainkan sikap, bagiku cinta bukan hanya soal pernyataan tanpa kenyataan belaka. Aku harap kamu mengerti.

Semua orang bisa memaknai cinta dengan persepsi yang mereka miliki masing – masing, tapi tidak denganku. Aku tidak bisa memaknai cinta dengam persepsiku sendiri tapi aku bisa merasakan kalau cinta ini benar adanya. Aku lebih memilih bagaimana untuk terus mencintaimu dibandingkan harus berpikir untuk mengumbar berbagai alasan agar kamu percaya terhadapku, karena itu hanya akan membuang – buang waktu.



Aku ingin kamu, jadi kekasih hatiku sekarang dan selamanya

Dunia tak seindah seakan milik kita saat kita bersama

Inilah cerita kita, kita buat bersama selamanyaaaa

Jangan pernah engkau berubah

Jangan pernah ragu padaku

Kau kan selalu terindah di cinta versi kita.

Jangan pernah jauh dariku

Jangan pernah tinggalkan aku

Kau kan selalu terindah di cinta versi kita



Semoga cinta versi kita –nya Abdul and The Coffee Theory bisa menjawab segala keraguanmu terhadap cinta yang aku punya. Percayalah sayang, semua orang punya versi masing – masing dalam mencintai pasangannya dan inilah caraku mencintai kamu. Tulus, sederhana dan tak beralasan, ahh bukan tak beralasan karena alasan aku mencintai kamu adalah diri kamu sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Untuk kamu yang telah pergi



Untuk kamu yang telah pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Ingin sekali rasanya aku bertanya apa yang membuat kamu pergi dengan mudahnya setelah sekian hal yang kita lakukan selama ini, masih kah belum terasa cukup untuk meyakinkanmu kalau diri ini sangat memujamu dan mengharapakanmu dengan sebegitu besarnya.
untuk kamu yang telah pergi
 

Kamu tahu yang aku sesalkan ketika kamu pergi ? kamu membawa detak jantungku, kamu juga membawa separuh bagian dari diriku. Kamu tahu aku tidak bisa hidup tanpa kedua elemen tersebut lalu kamu membawanya pergi bersamamu.

Menjadi baik – baik saja adalah kebohongan terhebat yang aku ciptakan tanpamu. Setelah kamu pergi aku berusaha membuatnya kembali seperti semula, kembali seperti saat aku tidak mengenal dirimu atau berusaha membuatnya seperti biasa – biasa saja sepeninggalan dirimu. Aku berusaha tersenyum, aku berusaha tertawa, aku berusaha membuatnya seperti biasa saja tapi sayangnya usaha yang telah aku lakukan, gagal. Kemampuanku melupakan kalah hebat dengan kemampuanku mencintai.

Kita adalah bahagia yang Tuhan cipta dengan tertunda. Karena Belum juga sempat kita berpegangan, Tuhan  sudah melepaskan. Biar Tuhan yang menempatkan dimana seharusnya cintaku, mungkin memang bukan di hatimu. Begitulah aku menganggap hubungan kita yang percuma diperjuangkan namun tidak ditakdirkan oleh Tuhan.
Untuk kamu yang telah pergi,

Aku tahu sekarang bagaimana menjadi punuk yang selalu merindukan sang rembulan, aku tahu sekarang bahwa tidak semua yang kita inginkan akan menjadi kenyataan meskipun sudah berjuang dengan sekeras mungkin. Mungkin aku yang salah menjatuhkan cinta kepada hati yang memang tidak ingin menerima atau mungkin memang cinta datang di waktu yang tidak tepat. Atau malah datang di waktu yang tepat tapi dengan orang yang salah.

Untuk kamu yang telah pergi,

Aku belajar bahwa tidak semua yang kita cintai akan mampu kita pertahankan, karena pada akhirnya kita juga harus belajar melepaskan. kita juga harus belajar menerima kenyataan bahwasannya cinta itu harus diperjuangkan secara bersama – sama bukan hanya oleh satu pihak saja, lalu kalau aku yang berjuang sedangkan kamu tidak, apakah masih pantas itu di sebut cinta ?

Untuk kamu yang telah pergi,

Hari ini semakin gelap saja, hujan pun turun membasahi permukaan bumi. Hujan yang jatuh harusnya memberitahu, ketika cinta ini hanya membuang - buang waktu. Hujan juga seharusnya memberitahu bahwa memikirkan orang yang tidak memikirkan balik adalah perbuatan yang sia – sia. Tapi bukan manusia namanya jika tidak senang berada dalam perbuatan yang sia – sia dan membuang – buang waktu.

Untuk kamu yang telah pergi,

Aku belajar banyak cara melupakan agar bisa menghapus semua kenangan tentangmu. Sampai akhirnya aku sadar, bahwa tidak perlu berusaha untuk melupakan karna kenangan punya cara sendiri untuk menghilang. Lagipula kenangan ini tidak akan pernah benar benar aku lupakan, hanya saja berusaha untuk aku ikhlaskan.

Terakhir,

Untuk kamu yang telah pergi,

Aku suka melihatmu pergi, karena dengan begitu aku tahu tugas kaki ini tidak untuk mengejarmu lagi. Dan terimakasih telah menyadariku bahwasannya orang – orang yang diperjuangkan terkadang bisa sangat menyakiti. Oiya, jika ada waktu coba sekali – kali tengok perasaanku :”)


Terinspirasi dari tweet : Raesaka Yunus [ @Raesaka ]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menjauh, Menghilang dan Melupakan


PHOTO by TUMBLR

Aku gak tau mau mulai tulisan ini darimana, aku juga gak tau perasaan apa yang sekarang aku rasakan. Yang jelas perasaan aku ke kamu masih tetap seperti awal semula aku bilang, aku sayang kamu. Kamu bosan dengarnya ? tapi memang begitu adanya.

Bagaimana ? lagi sibuk apa akhir – akhir ini, sehingga untuk bercengkrama seintens dulu pun sulit rasanya. Sudah menemukan dunia baru ? atau bahkan menemukan pelabuhan baru ? ahh sudahlah sesibuk apapun kamu, kamu ya tetaplah kamu dengan segala ke luar biasaan kamu, sedangkan aku, aku tetaplah aku, pengagum setiamu dalam semua ke biasa – biasaanku.

Kamu tau gak rasanya di abaikan ?

Atau kamu tau rasanya mencintai tapi tidak dicintai ?

Kalau belum, bagaimana kalau kita bertukar posisi. Kamu yang mencintai aku dengan sepenuh hatimu sementara aku disini hanya melihat sambil menikmati rasanya dicintai dengan sebegitu besarnya. Tapi itu rasanya tidak mungkin, karena aku gak bakal ngebiarin kamu ngelakuin hal bodoh kaya gitu. Cukup aku saja yang bodoh, sementara kamu cukup jadi saksi atas kebodohanku mencintai kamu.

Malam ini, hujan turun sebegitu derasnya seakan ingin membalaskan dendam setelah dari pagi hingga sore hari matahari tak beranjak dari atas sana. Di malam yang sama pula, kamu hilang entah kemana, kamu pergi tanpa meninggalkan kabar dan perpaduan antara hujan turun serta hilangnya kamu sudah cukup membuat hati ini dipenuhi kegundahan.

Malam ini hujan turun dan kamu hilang. Aku mulai berpikir apa yang sebenarnya terjadi terhadap diriku. Iya aku mencemaskan diriku, bukan dirimu. Aku mencemaskan kesehatan serta akal pikiranku, karna bagaimana bisa aku begitu mencintai dan mengharapkan kamu sepenuhnya. Sementara kamu, menganggap aku ada pun tidak sama sekali.

Menunggu yang tidak pasti itu melelahkan, tapi mengharapkan sesuatu dari sebuah ketidakpastian itu terasa lebih melelahkan, sejujurnya tidak hanya melelahkan tapi juga menyakitkan. Tapi dalam ketidakpastian ini, aku yakin suatu saat kamu bakal lihat bagaimana aku memperjuangkan kamu dengan begitu besarnya, aku yakin kamu bakal melihat, meskipun aku ragu kamu bakal menerimanya.

Biasanya kita jatuh cinta dengan orang yang tepat, tapi di waktu yang salah atau malah sebaliknya, mencintai di waktu yang tepat tapi dengan orang yang salah.

Seperti itulah kalimat yang setidaknya pernah aku dengar dari seseorang. Tapi dalam kasus aku dengan kamu, aku gak mau menyalahkan waktu yang tidak tepat ataupun mencintai orang yang salah. Karena menurutku bukan waktu dan kamu yang salah melainkan aku, aku yang salah kenapa bisa mengharapkan kamu dengan sebegitu besarnya.



Terakhir, ketika kamu sudah membaca tulisan ini, aku pastikan kepada kamu bahwa aku akan pergi Menjauh, Menghilang dan Melupakan kamu seperti aku memberi judul pada tulisanku kali ini. Aku bakal berusaha kembali berpikir jernih bahwasannya cinta itu tidak dapat dipaksakan dan akan datang tepat pada waktunya tapi tidak untuk saat ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS