RSS

Comfort Zone II

Pernah gak ngalamin satu fase dimana, semua hal yang dialamin jenuh banget. Entah dengan aktfitas atau rutinitas yang emang itu-itu ajaa. Ketemu sama orang yang dia lagi dia lagi. Bercanda, tertawa sama hal-hal yang sekali dua kali mungkin lucu tapi lama-kelamaan malah bikin jijik. 


Atau pernah gak mikir pengin pergi ke planet namex dulu buat ngilangin rasa jenuh, terus nanti balik lagi ke bumi dengan perasaan yang udah tenang.


Padahal, jenuh sama bosan itu bahaya loh.

Bahaya kenapa?

Bisa bikin kita gak fokus, hilang konsentrasi, dehidrasi, hipotermia di kutub utara, hilang di segitiga bermuda.

Bentar. Kaya lirik lagu.

Rasa jenuh kadang bisa bikin kita lupa bersyukur sama apa yang kita punya. Etapi bukan lupa bersyukur sih tapi emang mungkin kurang puas aja sama apa yang dimiliki. Atau, karena terlalu nyaman dalam menjalani hidup?

Tolong pak Mario, sugesti saya.

Manusia harus selalu bersykur menjalani hidupnya, agar mereka tak lupa bersyukur.

Itu.

Wahh super sekali pak Mario. Berguna sekali buat abege-abege alay diluaran sana.


Ini kenapa ada kata-kata Mario teguh di tulisan gua.

Ini blog siapaa sih emang!



Jenuh dalam menjalani hidup itu emang sering terjadi, bagi mereka yang enggak biasa hidup dalam kenyamanan. 


Kenyamanan juga kadang buat kita gak ke mana-mana ko, cuma diam di tempat. Gak bisa bikin kita naik ke atas, takut mencoba hal-hal yang sebenarnya bisa kita lakuin tapi karena takut, jadi gak mau mencoba. Padahal, kita tau level kita bisa lebih dari yang sekarang, pencapaian kita bisa lebih dari yang sekarang, tapi karena terlalu nyaman sama apa yang didapet  kemudian takut mencoba hal-hal baru, yaa hidup kita di situ-situ ajaa udah.

Padahal hidup itu kan harus survive.


Surviveeerrr.


Lets get lost!




Woy!

Tadi Mario Teguh, sekarang Ruben.

Ngapain pada muncul di tulisan gua.




Terlalu lama berada di zona nyaman, emang bakal bikin kita terlena, lupa sama potensi yang diri kita miliki. Lupa sama kemampuan lain yang sebenarnya bisa kita explore lagi.


Kalau mau lebih maju, manusia sebenarnya butuh keresahan, bukan kenyamanan.

Dari keresahan bisa muncul pemikiran-pemikiran baru kalau sebenarnya, kita bisa lebih dari sekarang loh, tapi mungkin usaha sama do'a kita belum maksimal. Makanya belum dikasih kesempatan sama Tuhan.

Tapi yang jelas, terlalu lama ada dalam comfort zone juga gak bakal bikin kita maju ko, malah stag di tempat. Malah jadi lupa sama potensi yang sebenarnya kita miliki.

Yaa emang sihh tergantung gimana tiap-tiap orang itu ngejalanin hidupnya. Apalagi toh kan yang bakal ngerasain dia-dia jugaa. Saya sihh cuma mau bilang, mumpung masih muda, masih punya banyak kesempatan, coba deh explore lagi potensi yang ada di diri masing-masing, soalnya sayang banget kalau apa yang sebenarnya bisa kita dapet, bisa kita lakuin, lepas gituu aja karena kitanya udah terlalu ngerasa nyaman sama apa yang kita punya sekarang.





Terakhir, selamat merayakan natal bagi kalian yang merayakan yaah semoga damai kasih natal senantiasa mengiringi perjalanan hidup kalian.


Selamat tahun baru 2016 jugaa.


Coba ituuu wish di tahun sebelumnya di upload lagi di media sosial, biar kaya orang-orang.

Hahha


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Singkat

Di luar sedang turun hujan.


Sementara-nya float sedang melantun indah dari i-tunes saya.

Harum petrichor tercium dari jendela kamar saya yang sengaja dibuka tak terlalu lebar, agar air hujan tak bisa masuk ke dalam membasahi pipi saya.

Di hadapan saya, ada kopi dalam kemasan kaleng yang akhir-akhir ini jadi teman favorit saya. Kamu pasti tau kan jenisnya?


Saya tidak mengerti apa yang sedang saya alami saat ini. Semuanya terasa begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin kita tertawa menghabiskan waktu bersama, sampai akhirnya, kita memutuskan untuk berbagi kisah dengan diri sendiri.

Maaf, saya maksudnya. Bukan kita.

Kalau kamu kan jelas, masih ada yang mau berbagi kisah dengan kamu.


Kamu pernah tidak merasakan jadi orang yang sama sekali tidak diharapkan, atau pernah tidak ada di posisi tidak sangat diinginkan oleh orang lain?

Saya yakin, tidak pernah. 

Kalaupun pernah, pasti kamu gak akan melakukannya ke orang lain kan yaa. Karena kamu sudah pernah merasakannya.

Masalahnya sekarang, kamu tidak pernah ada di posisi itu, makanya dengan enteng melakukan hal seperti itu terhadap orang lain.


Saya tidak percaya karma.

Bahkan, saya tidak percaya Tuhan akan membalas kejahatan orang lain yang dia lakukan kepada kita.


Saya cuma percaya, apa yang dilakukan manusia itulah yang akan didapatkan juga oleh manusia tersebut.

Keburukan atau kejelekan nanti yang diterimapun bukan bentuk balasan Tuhan terhadap apa yang telah manusia itu lakukan kepada orang lain, tapi memang karena kesalahan manusia itu sendiri.

Jadi, bisa berhenti 'memaksa' Tuhan buat balas perbuatan jahat orang lain ke kamu?



Kepala saya sedang penuh-penuhnya, segala hal yang saya tulis sejak tadi tak jadi apa-apa. Hanya jadi sampah yang berserakan tak berbentuk di pojok ruangan ini.


Sama seperti usaha saya. Tak jadi apa-apa, hanya dianggap sampah. Padahal kepala saya sudah penuh dengan berbagai hal yang saya yakin bisa membuat kamu terkesan. Tapi, sekali lagi, sampah ya tetap sampah.


Iyaa, saya mengerti hidup itu pilihan.

Tapi, bukan berarti kamu bisa mencoba semua pilihan yang diberikan dalam hidup, toh ada beberapa hal yang perlu kamu jaga.

Kalau kamu ngerti sih.


Karena kan terkadang, hidup tidak memberikan kita banyak pilihan selain bertahan, bukan?


Tapi saya juga mulai mengerti bahwa.

Hidup bukan hanya tentang apa yang kita inginkan, tapi juga perkara apa yang orang lain butuhkan.


Karena, seberapapun menginginkan kalau kita tidak dibutuhkan juga, kita bisa apa?

Paling cuma bisa dibohongi.



Percayalah hati, lebih dari ini pernah kita lalui.


Jangan henti di sini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS