RSS

Renungan

Dalam beberapa hal, manusia lebih mementingkan ego disaat harus memilih sebuah pilihan. Tanpa memikirkan perasaan nya sendiri. Dan perasaan orang lain.


Saya sadar, hidup memang adalah sebuah pilihan.

Tapi, bukan kah hidup kadang juga tak memberikan kita banyak pilihan selain bertahan?


Saya mengerti, apa yang saya inginkan tak pernah bisa sesuai bahkan beriringan dengan apa yang saya dapatkan.

Tergantung bagaimana saya memperjuangkannya.

Tapi,

Bagaimana jika saya sudah berjuang untuk hal yang saya inginkan namun pada kenyataannya hasilnya tetap tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan?

Apa saya berjuang untuk hal yang salah?


Saya pikir tidak.

Tidak ada perjuangan yang salah. Dan berakhir sia-sia. 

Tidak ada.


Setidaknya, selalu ada pembelajaran yang bisa diambil dari sebuah perjuangan yang sia-sia, bukan?

Bukan malah menyalahkan apa atau siapa yang telah diperjuangkan.


Keinginan saya dan kebutuhan orang lain mungkin berbeda.

Begitu pula sebaliknya.


Karena hidup gak selamanya tentang apa yang saya inginkan harus sama dengan apa yang dia butuhkan.

Mungkin dalam hal keinginan dan harapan, entah saya, dia, atau mereka-mereka di luar sana hampir punya keinginan dan harapan yang sesuai.

Tapi tidak dengan kebutuhan.





Maka dari itu.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat untuk WB!

Dear : @Warung_Blogger.

Di hari jadi mu yang ke-empat, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih, telah banyak membantu kami para blogger yang tadinya bukan siapa-siapa menjadi siapa-siapa yang bukan.

Eh gimana-gimana.

Lanjut

Atas nama bangsa Indonesia dan segenap Blogger yang menjadi pengikut mu sejak lama, saya mengucapkan Selamat Menempuh Umur yang baru, jangan jadi tua dan menyebalkan dan kerjarlah yang terbaik selama engkau hidup.

Maaf, bukannya pelit atau gak mau gak modal dikit. Yang ingin aku beri pada mu doa setulus hati dan surat ini.

Gak berguna?

Memang.

Sama seperti halnya kami, khususnya saya yang dengan lancang menyebut diri sebagai blogger tapi jarang nulis. Bahkan tanpa bantuan mu, mungkin blog saya saat ini sudah menjadi tempat persinggahan para gepeng karena tak pengin ada yang membacanya.

Tapi terima kasih telah dengan rajin mau me-share blog kami sehingga kami dapat kawan baru, pembaca baru setiap harinya. 

Terima kasih telah banyak membantu kami berkembang lebih baik dari sebelumnya.

Terima kasih untuk info dan pelajaran yang diberikan.

Terima kasih untuk hadiah atas menulis surat untuk wb.

*loh kan belum menang*

Terima kasih pokoknya, dan semoga suatu saat kita bisa bertemu langsung ngobrol bareng tentang dunia blog.

Salam Blogger!





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manusia dirancang untuk terluka

Cilandak, 15 Mei 2015


Still virgin naik ke stage dan bersiap untuk menyapa seluruh penggemar yang telah memadati salah satu mall yang terletak di daerah Cilandak, jakarta selatan.

Dengan secangkir cappucino panas yang baru saja diantarkan seorang barista ke meja, saya siap mendengarkan band pop punk melodi ini tampil sekaligus bernyanyi bersamanya.

Oia, sebagai gambaran, saya memilih tempat di pojok kanan sebelum pintu masuk starbuck di mall tersebut.

Hanya ditemani secangkir cappucino dan laptop di hadapan saya.

Weekend yang cukup memuakan. Karena berbagai dead line tugas kuliah maupun organisasi bertumpuk di laptop saya. 


Still virgin membuka malam ini dengan sebuah lagu yang diberi judul  "yang terlewati".


Karena ku ingin tetap berada di sini, mengulang waktu yang hilang tanpa ku harus mengenang mu, mengenang mu.

Ku ingat tatapan canda dari mu yang telah lama membeku tanpa ku harus merindukan, merindukan mu.


Tiba-tiba pikiran saya menerawang jauuh ke belakang, membawa kembali memori tentang dirimu tepat dimana saya sedang berusaha untuk melupakan.

**


Kamu ingat tempat ini?

Atau, kamu ingat akan saat-saat mata kita berhadapan satu sama lain, dan aku melihat adanya kelegaan yang tersirat di sana?


Kamu mungkin gak pernah sadar, apa yang selalu aku lakuin ini selalu aja tentang kamu.

Aku selalu resah ngelakuin banyak hal untuk kamu.

Aku mau bilang, kalau aku selalu mencatat setiap detik hal yang selalu berhubungan dengan aku dan kamu walau hanya sebatas tatapan mata, atau pun sepatah kata.

Sungguh.


Aku mencatatnya dengan begitu detail. Kalau kamu tidak percaya, silahkan tanya, momen apa dan kapan.

Ah tapi bagi mu itu tidak mungkin.


Kamu begitu mudah melupakan.
Mungkin karena aku bukan siapa-siapa kamu, makanya begitu mudah kamu lupakan.


Aku berpikir, salahkah aku sampai segitunya mencintai kamu?

Entah ini bodoh atau tulus.

Yang jelas, cinta tak sampai segininya.

Tapi tak juga dapat dipahami apa yang menyebabkan aku berbuat sejauh ini. Kecuali cinta.

Iyaa, cinta.


Beberapa bulan lalu, kamu memutuskan untuk menjalin kasih dengan pria lain. Aku tahu siapa orangnya.


Dengan tanpa alasan yang pasti, kamu lebih memilih orang yang baru saja kamu kenal dan mengabaikan aku.


Selama ini kamu hanya menganggapku tempat untuk hinggap, bukan tempat untuk menetap.


Selama ini kamu hanya butuh tempat untuk berteduh, tapi bukan untuk pulang di setiap waktu.


Sekarang, kamu punya "rumah" sendiri. Tempat di mana kamu bisa berbagi kisah di sepanjang waktu yang kamu lewati. Tidak sekedar hinggap tapi menetap. Tidak sekedar ketika lelah, tapi bisa setiap saat.


"Rumah" yang kata mu tak perlu lama untuk kamu kenali. Karena bagi mu "rumah" tersebut lebih menjanjikan ketimbang apa yang aku berikan.


"Rumah" yang kata mu tidak lebih baik dari aku, tapi justru bisa membuat mu lebih tenang.


"Rumah" yang kamu bilang jauh lebih dari kata nyaman ketimbang aku, tapi bagi mu justru bisa membuat lebih lama bertahan.


Aku tidak mengerti.


Dan tidak ingin mengerti.


Bagi ku, cinta hanya soal keterbiasaan dan ketergantungan.


Lebih dari itu, aku tidak mengerti.



Dan, mengutip kata dari seorang "dee" lestari.

Akhirnya kumengerti betapa rumitnya konstruksi batin manusia. Betapa sukarnya manusia meninggalkan bias, menarik batas antara masa lalu dan sekarang. Aku kini percaya, manusia dirancang untuk terluka.




**

Iyaa saat ini aku tidak bisa meninggalkan bias, menarik batas antara masa lalu dan sekarang.


Di tempat ini, 1 tahun yang lalu aku mengenal mu. Dan sekarang kamu sudah pergi dengan lelaki pilihan mu.


Sementara aku?

Masih di tempat yang sama seperti pertama mengenal mu, hanya saja dengan momen dan kondisi berbeda.

Iyaa.

Manusia memang dirancang untuk terluka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dari Saya, Untuk Saya

Ada yang aneh dalam diri saya saat ini. Entah apa, yang jelas ini bukan saya.


Saya pernah baca, ada dua hal yang bisa membuat manusia berubah. Pertama karena jatuh cinta. Kedua, karena patah hati.


Saya pernah berubah menjadi lebih baik ketika mengalami hal yang pertama. Segala hal dalam diri saya, berusaha saya perbaiki. Mulai dari sikap, sifat, sampai intensitas dalam belajar maupun beribadah. Ini serius. Saya yakin kalian juga pernah mengalami hal yang sama.

Hal yang saya yakini selanjutnya adalah, seseorang harus punya motivasi ketika pengin berubah menjadi lebih baik.

Contoh kecilnya, saat dulu zaman sd, jika saya dapat rangking di atas 3 besar, ayah dan ibu saya selalu menjanjikan hal-hal yang membuat saya termotivasi untuk dapat meraih rangking tersebut. Meskipun pada akhirnya ketika saya gagal meraih apa yang disyaratkan ayah dan ibu saya, hadiah dari apa yang mereka janjikan tetap saya dapatkan.

Mendiang ayah saya pernah bilang, jika hasil bukanlah hal yang utama. Proses dan kegigihan untuk mendapatkannya adalah hal yang terpenting. Sementara hasilnya? Hanya bonus saja.

Jika berhasil itu adalah buah dari kerja keras dan kegigihan kita. Jika gagal, mungkin Tuhan punya tujuan yang lain untuk kita.

Begitu ucap beliau.

Salam saya dari sini untuk beliau di surga yaa Tuhan.

Sampaikan sayaa rinduuu..



Hal yang membuat manusia berubah lainnya selain jatuh cinta adalah ketika patah hati.


Kalau hal yang pertama tadi biasanya membuat manusia bakal berubah menjadi lebih baik demi (terlihat) baik di mata pasangannya, kalau hal yang kedua ini malah sebaliknya.

Membuat kita berubah menjadi tidak baik. Tapi, gak semua orang loh yang patah hati lalu berubah menjadi buruk. Karena mungkin (hanya) ingin terlihat kalau setelah ditinggalkan dia tidak lagi menjadi dirinya yang dulu.

Tapi, mayoritas memang seperti itu. Ketika patah hati, kita bakal berusaha lebih terlihat berantakan, acak-acakan, hanya untuk membuat sii dia sadar kalau kita tak bisa hidup tanpa dia.

Kalau cara itu berhasil, lah kalau gagal gimana?

Udah terlihat berantakan, acak-acakan, eh dianya malah bersyukur bisa lepas dari kamu?

Hayoo.

Bapernya gagal.



Gak ada salahnya kok, berubah menjadi lebih baik dengan alasan untuk mendapatkan seseorang. Tapi, jangan juga berubah menjadi buruk ketika kita tak mampu mendapatkannya.



Karena ketika kita menginginkan seseorang yang baik untuk mendampingi kita, kita harus perbaiki diri kita dulu. Ketika kita ingin mendapatkan seseorang yang berkualitas, buatlah diri kita berkualitas dulu.

Intinya siihh introspeksi diri sendiri dulu. Percayalah mereka yang baik hanya untuk kalian yang baik, maka itu perbaiki diri sendiri dulu.


Jangan pasang "topeng" semata untuk membuat seseorang dengan sengaja melihat kita.



Jadilah diri mu sendiri, dan biarkan orang lain dengan tidak sengaja melihat mu lalu tertarik dengan kepribadian yang tak kamu buat.





Terakhir, terima kasih masukannya untuk diri saya.




Sayaa akan mendengarkan apa yang saya ucapkan dan tuliskan pada setiap paragraph pada tulisan ini. Saya harap, saya dapat menjadi pendengar dan penasihat yang baik untuk diri saya sendiri pada khususnya, dan untuk kalian  serta kamu-kamu pada umumnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS