RSS

Rebound Love



Pernah gak, kamu ngarep sama seseorang padahal orang itu cuma jadiin kamu pelarian dia, sementara kamunya beneran ngarep dan jatuh cinta sungguhan ?

Atau, pernah gak kamu pacaran sama orang tapi dalam waktu yang singkat lalu beberapa saat setelah kalian putus, si dia kedapatan balikan lagi sama mantan pacar yang sebelum kamu ?

Kalau kamu pernah mengalami hal – hal diatas, selamat kamu telah menjadi korban Rebound Love.

Diantara semua hal percintaan yang mengenaskan dan paling tragis yang ada di dunia, rebound love adalah yang paling mengenaskan menurut gua. Gimana gak mengenaskan, coba kamu bayangin atau mungkin yang pernah menjadi korban dari rebound love juga ngerasain gimana sakitnya kamu “diangkat tinggi – tinggi lalu dijatuhkan langsung begitu saja”.
rebound love

Deket sama orang tapi cuma dijadiin pelariannya doang sementara kamu sendiri udah terlanjur ngarep dan cinta beneran itu emang gak enak. Kamu harus ngelawan hati kamu sendiri untuk terus mertahanin rasa yang kamu punya atau malah mulai ngelupain si dia yang emang gak pernah nganggap kedekatan yang terjadi itu benar adanya. Maksudnya gini loh, kadang kamu itu gak sadar kalau sebenarnya cuma dijadiin pelarian doang, kamu benar – benar sadar ketika si dia yang biasanya dekat dengan kamu lalu tiba tiba menghilang dan mendapati si dia itu malah balikan sama mantannya padahal selama dekat dengan kamu dia paling males bahas soal mantannya tersebut, baru disaat kaya gitu kamu menyadari kalau ternyata  selama ini cuma dijadiin pelarian doang sama si dia.

Atau ada orang yang nyadar kalo sebenarnya cuma dijadiin rebound love, tapi kadang orang yang sadar tersebut bukannya menghilangkan rasa ngarep dan cintanya tapi malah termotivasi dengan “masa sih gua gak bisa bikin dia move on dan sayang sama gua”. Dan tipe kedua inilah yang gua rasa paling susah move on kalau udah terkena syndrome rebound love. Ya gimana gak susah, udah tau cuma dijadiin pelarian doang, bukannya “lari” juga tapi malah termotivasi. Giliran udah ditinggalin, kata kata motivasi yang tadi udah gak berlaku lagi, nyesel yang ada.

Para pelaku rebound love ini biasanya datang kepada kamu yang ngasih perhatian dan kepedulian tingkat tinggi terhadap si dia ketika dia susah atau ketika dia lagi ada masalah dalam hubungan percintaannya, dia menjadikan kalian teman berbagi keluh kesahnya. Dari situ para pelaku ini mulai menemukan kenyamanan sama kamu yang selalu ada buat dia dan siap menjadi pendengar yang baik ketika dia sedang mencurahkan semua masalahnya. Sampai pada akhirnya hubungan kalian menjadi  lebih dari sekedar temen curhat tentu dengan alibi tersangka yang bilang udah putus sama pacarnya makanya bisa dekat dengan kamu dan mulai membanding – bandingkan kamu dengan mantan pacarnya padahal kalau dibahas mengenai alasan kenapa bisa putus jawabannya klise, kaya “dia udah berubah gak kaya dulu lagi”, “ya putus aja gak jodoh mungkin”, sampe jawaban paling akhir “ udah lah ngapain sih bahas bahas mantan aku, biarin aja kita kan udah putus lagipula aku lebih nyaman sama kamu, kamu lebih perhatian, lebih bisa ngertiin aku…” jrengg!!!

Rebound Love is evil. You let someone falls for you while your heart is still with your ex.  - @aMrazing

jadi, yaudahlah buat para pelaku rebound love gak usah kalian berusaha mencintai seseorang kalau memang hanya untuk kalian jadikan pelarian semata dan juga buat para korban rebound love, kalau memang sudah sadar hanya dijadikan pelarian saja, harusnya ikut “lari” juga bukan malah tenggelam kedalam keadaan yang nantinya bakal bikin kamu kecewa. Tapi, bukan berarti dua orang yang sedang dalam keadaan rebound love itu gak bisa bahagia, namanya juga cinta gak ada yang tau pasti gimana akhirnya, bukan.

Tapi kebanyakan kalo memang awalnya hanya di jadikan pelarian semata biasanya sii berakhir kecewa buat para korbannya.

Don’t fall in love with a broken man, if his heart should ever mend then he’ll have to say goodbye to you

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang kampanye



Tahun 2014 adalah tahun politik, tahun dimana orang – orang berteriak atas nama rakyat padahal didalamnya mereka punya kepentingan sendiri. Kepentingan yang mungkin cuma mereka sendiri yang tahu sementara rakyat, enggak. Kepentingan yang ngebuat mereka ngotot bertaruh mempertaruhkan seluruh jiwa, raga, waktu bahkan harta agar bisa duduk sebagai wakil rakyat. Begitu sekiranya.

Tahun politik identik dengan kampanye, begitupula tahun ini, kampanye marak terjadi di seluruh pelosok penjuru negeri mulai dari kota - kota besar sampai ke desa - desa terpencil mereka ikut larut dalam kampanye ikut berpartisipasi dalam “pesta demokrasi”, tentunya dengan tujuan untuk mencari keuntungan dari kampanye tersebut, urusan partai yang didukung nanti menang atau tidak dalam pemilu adalah nomor sekian.
tentang kampanye


Tiga hari lalu gua ke bogor, cuaca lumayan cerah setelah dua hari sebelumnya di guyur hujan deras. Iya hujan itu deras bukan gede. Dalam perjalanan kesana gua sempet terjebak macet hampir setengah jam, setelah gua cari tahu penyebab macetnya apa ternyata ada bunyi sirine diiringi bendera kuning, gua berpikir ada iring – iringan orang meninggal dunia, wajar mungkin kebiasaan orang Indonesia kalo ada iring - iringan kaya gitu dibiarin lewat dulu, padahal gak semestinya seperti itu. Tapi setelah mengamati lebih dalam lagi kok ada suara musik dangdut yang mengiringi iring – iringan tersebut, yakali orang udah meninggal yang harusnya diiringi suara tahlil tapi ini malah suara dangdutan, kan gak mungkin. Akhirnya gua pinggirin motor dan ngeliat iring – iringan tersebut, dan apa yang gua liat ternyata bukan iring – iringan orang meninggal dunia, tapi iring – iringan partai dengan warna khas kuning seperti itu lagi kampanye. What the fuck!! Mereka ngebiarin jalanan macet cuma supaya iring – iringan mereka lewat lebih dulu. Dipikir ini jalan punya nenek moyang mereka.

Hari sabtu kemarin adalah hari terakhir buat partai untuk berkampanye, dan gua kembali melihat kejanggalan disana, lagi lagi kampanye partai peserta pemilu ini ngebikin macet jalanan dan seperti yang kemarin gua liat di Bogor ( tapi ini beda partai ), iring – iringan kampanye partai ini  ngebiarin iring – iringan mereka lewat dulu dan menahan para pengguna jalan yang lain agar gak lewat, kan bodoh. Dan bodohnya lagi gua ada didalam iring – iringan tersebut sambil ngebawa bendera partai yang kampanye hari itu. Gua juga bodoh berarti.

Waktu kecil, bokap selalu bilang sama gua buat sesekali nonton berita supaya membuka wawasan lebih luas, semenjak bokap ngomong gitu gua jadi sering ngeliatin berita meskipun terkadang gua lebih suka ngeliat berita tentang perceraian artis sampai gosip gosip artis yang terkini, alhasil bukan ngebuat wawasan gua jadi luas malah ngebuat gua jadi biang gosip, yang kerjaannya ngomentarin artis mulu padahal kenal deket sama mereka aja enggak.

Tapi ini serius, semenjak bokap bilang gitu gua jadi suka nonton berita di tv sampai sekarang, tau alasannya kenapa ? karna film kartun udah jarang ada di tv sementara acara yang bermutu juga udah gak ada makanya gua terpaksa nonton  berita. Tapi sama aja berita – berita di tv saat ini lebih banyak “beropini” dibanding berbicara fakta sebenarnya, berita di tv saat ini lebih kayak membuat suatu opini yang menarik buat diangkat ke masyarakat tanpa melihat fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan. Mungkin ini efek dari para pemilik stasiun tv itu sendiri yang juga terjun di dunia politik, jadi mereka memanfaatkan media elektronik yang mereka punya untuk menjatuhkan lawan politiknya satu sama lain. gak cuma media elektronik, media cetak pun sama.

Gua melihat para politikus ini memanfaatkan media media yang mereka punya untuk berkampanye, melakukan pencitraan terhadap kubu mereka dan menjatuhkan dengan cara menjelek – jelekan tubuh lawan mereka. jadi, gua melihat disini fungsi netral dari sebuah media telah hilang karna ulah para politikus tersebut. Gak ada lagi media yang bisa benar benar dipercaya karna ke – netral – annya dan tidak berpihak pada salah satu kubu partai. Miris ? memang seperti itu kenyataannya.

Kampanye partai juga masih jauh dari kata bersih, masih terlihat banyak pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan para partai politik dalam berkampanye, salah satunya melibatkan anak anak dalam berkampanye. Coba bayangin anak – anak yang seharusnya berangkat ke sekolah menggunakan seragam kebanggaan mereka ini malah harus diajak berkeliling dengan memakai atribut partai lalu disuguhi pula oleh hal – hal yang belum seharusnya di “konsumsi” oleh mereka. Seperti, mereka harus mendengar orasi orasi dari para elit partai yang belum tentu dimengerti oleh mereka, belum lagi mereka terpaksa “disuguhkan” goyangan – goyangan seronok dari para biduan yang kerap ditampilkan atas undangan para partai politik dalam menarik masa untuk datang mengikuti kampanye mereka.

Mungkin para orangtua yang mengajak anaknya untuk ikut berkampanye ini terhasut atas ucapan salah satu mentri di kabinet sekarang sekaligus salah satu petinggi partai yang akan mengikuti pemilu nanti, bahwa “ kampanye merupakan salah satu hiburan buat anak – anak “. Hiburan itu film KARTUN pak! Bukan malah liat goyangan seronok biduan diatas panggung. IQ ?




Baiklah, harapan gua buat  partai politik dan para calon wakil rakyat, tolong tepati janji kalian saat kalian dikasih kesempatan  terpilih nanti menjadi wakil kami untuk duduk di kursi yang enak disana, sampaikan semua keluhan serta aspirasi kami dan tolong penuhi janji kalian saat kalian berkampanye dulu. Jangan hanya ketika kalian butuh, kalian mencari – cari kami menanyakan berbagai keluhan kepada kami sekaligus menawarkan konsep serta menggunakan segala cara untuk agar bagaimana kami percaya kepada kalian, tapi nanti ketika kalian sudah terpilih kalian lupa kepada kami.


Ingatlah kalian bisa duduk disana sambil main games, tidur diruang yang enak, nonton video porno bahkan mendapatkan segala fasilitas serta tunjangan dari Negara itu berkat kami, kamilah yang memilih kalian untuk menyampaikan segelintir suara hati kami agar ada perubahan dalam Negara ini yang meskipun kecil tapi cukup memberi dampak bagi kaum minoritas seperti kami. Maka dari itu kami berpesan kepada kalian jangan lupakan kami yang mengelu – elu kan kalian dan menaruh harapan besar kepada kalian hanya demi kepentingan kalian semata atau hanya demi kepentingan segelintir orang saja atau bahkan hanya untuk kepentingan partai yang telah menyokong kalian menjadi wakil kami, tapi ingatlah kalian bisa duduk nyaman disana untuk menyampaikan aspirasi kami, untuk mendengarkan keluh kesah kami, untuk memberikan sedikit perubahan kepada bangsa dan negara ini serta untuk kepentingan kami, kepentingan RAKYAT…..!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang Kamu



Aku tau tulisan ini gak bakal kamu baca, tapi itu tidak lah penting karna sesungguhnya tulisan ini memang bukan untuk kamu baca tapi aku hanya sedang berusaha mendeskirpsikan perasaanku padamu.

Bagaimana kabar kamu disana ?

Aku harap kamu baik baik saja sama seperti dulu kamu ninggalin aku.

Kamu tau ?

Waktu kamu ninggalin aku, mungkin aku terlihat ikhlas, aku terlihat bisa merelakan bahkan aku terlihat bisa menjalani hidupku ke depan. Tapi ya itu, semuanya yang terlihat belum tentu benar adanya.

Kamu ingat mimpi yang kita rajut bersama ?

Mimpi yang kamu bilang akan segera jadi kenyataan, mimpi yang kamu bilang buat kita bahagia ? aku sadar sekarang, kenapa dulu kamu sering mengumbar mimpi kepadaku, rupanya kamu tidak ingin aku segera bangun dari tidur ku dan melupakan mimpi itu karna pada dasarnya kamu hanyalah seorang pengumbar mimpi belaka.

Bagiku kini, kamu tak ubahnya seorang motivator ulung yang hanya bisa memberi motivasi, menjanjikan mimpi kepada mereka yang memang membutuhkan motivasi dan tak punya mimpi, padahal dibalik semua itu engkaulah yang merebut keuntungan dari kebodohan orang yang kau beri motivasi dan kau janjikan mimpi tersebut. Termasuk aku.

Bodoh memang, saat aku menelan mentah – mentah semua kata kata indah darimu tanpa ku telaah lebih dalam lagi apa maksud dibalik semua kata – kata tersebut.

Waktu kamu bilang cinta, sayang harusnya aku sadar, kamu siapa dan aku siapa ? kita ini dua makhluk dengan strata sosial berbeda, kamu yang dikelilingi harta berlimbah mana mungkin bisa jatuh hati kepada ku, seorang pria yang hanya anak seorang pembantu rumah tangga.


Hahaha


Tunggu.. tunggu..


Aku ingat sekarang,


Dulu saat kamu bilang cinta kepadaku, hubungan kamu dengan lelaki tersebut sedang renggang bukan ?


Iya.. iya.. aku ingat sekarang..

Dulu saat aku pertama kali kenal kamu, kamu sedang memiliki hubungan dengan seorang laki – laki berparas tampan yang sering kau bangga – banggakan didepan ku,bukan?  sebelum akhirnya dia menyakiti mu.

Lalu setelah itu hubungan kita semakin dekat dan tanpa sadar akhirnya aku masuk ke dalam jebakan mu, padahal saat itu kamu hanya menjadikan ku sebagai rebound saat hubungan kamu sedang renggang dengannya. Tapi disatu sisi aku malah menanggapi serius kebercandaan-mu tersebut kepadaku.

Lantas apa semua hal diatas bisa membuat ku membenci kamu ? jawabannya tidak.


Bagaimana aku bisa membenci orang yang telah banyak memberiku motivasi, menjanjikanku mimpi serta banyak pelajaran berharga dalam hidup, terlalu naif bila aku bilang aku tidak kecewa atau bahkan sakit hati atas semua sikap kamu terhadapku tapi di satu sisi aku ingin mengucapkan terimakasih kepadamu karna darimu aku belajar bagaimana cara meng-ikhlaskan sesuatu yang memang bukan milik kita. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS