RSS

Menganggap Tapi Tak Dianggap



Budi dan Ijah sudah berpacaran sejak masih didalam kandungan kedua orang tua mereka masing – masing dan hingga saat ini hubungan mereka masih berjalan dengan sangat baik, namun ada satu hal yang mengganjal didalam pikiran budi, sebenarnya hal itu sempat beberapa kali ditanyakan kepada ijah namun ijah hanya menjawab dengan datar pertanyaan budi tersebut tanpa memberikan jawaban yang pasti.

Selama mereka pacaran budi belum pernah sekalipun “dianggap” oleh ijah jika berada didepan teman – teman ijah atau bahkan didepan orang tua ijah sekalipun budi belum pernah dikenalkan ke mereka, itu yang selama ini mengusik pikiran dan hati budi padahal mereka berpacaran sudah sejak lama namun hingga kini ijah tidak pernah memperkenalkan budi sebagai kekasihnya kepada teman – temannya.

pernah sekali waktu itu ijah mengajak budi untuk bertemu dengan teman – temannya, batin budi pun langsung sumringah mendengar ajakan ijah tersebut karna sejak pertama mereka berpacaran ijah tidak pernah mengajak budi untuk bertemu dengan teman – temannya paling budi hanya mengantarkan ijah untuk bertemu dengan temannya itu pun mengantar tidak sampai ke tempat tujuan melainkan ijah minta diturunkan 500M sebelum tempat tujuan, hal ini lah yang membuat budi sumringah ketika diminta ijah untuk bertemu dengan teman – temannya.

“hari ini aku harus pakai baju apa yaah, aku harus pakai celana dalam apa yaah, aku harus pakai parfum yang mana yaah, aku harus mandi gak yaah, aku harus aku harus aku harus……”

Pikiran seperti itu menggelayut dipikran budi karna ingin terlihat perfect dimata teman – teman ijah sekaligus menunjukan kalau ijah beruntung bisa memiliki pacar seperti dirinya.

Setelah hampir sehari semalam budi mempersiapkan dirinya untuk terlihat sempurna, budi pun langsung menjemput ijah di gang rumahnya ijah. Iyaa selama mereka berpacaran tidak pernah sekalipun budi mengantar atau menjemput ijah dirumahnya karna ijah selalu meminta budi menunggu didepan gang jika ingin mengantar jemputnya.
Setelah menjemput ijah mereka pun segera pergi ke tempat bertemunya ijah dengan teman – temannya, dijalan pikiran budi sudah membayangkan pandangan teman – temannya terhadap dirinya dia membayangkan kalo nanti teman – teman ijah akan takjub melihat dirinya sekaligus merasa iri dengan ijah karena memiliki kekasih seperti dirinya.
Sesampainya ditempat tujuan ternyata teman – teman ijah ternyata belum datang, budi dan ijah pun segera mencari tempat duduk sekaligus menunggu kedatangan mereka, setelah beberapa menit menunggu datang lah segerombolan wanita berjumlah 5 orang menghamipiri tempat yang disinggahi oleh budi dan ijah, yak mereka adalah teman teman ijah, setelah berbasa – basi  dengan temannya ijah pun memperkenalkan budi kepada teman – temannya dan inilah moment yang ditunggu budi sejak lama.

“oia gels kenalin nih budi, budi kenalin mereka ini manteman guee”

“budi, paa…….”

“gels budi ini kakak gua”

((( KAKAK )))

Belum sempat budi mengenalkan dirinya sebagai pacarnya ijah namun keburu dipotong omongannya oleh ijah dengan mengatakan kalo budi ini adalah kakaknya. Bisa dibayangkan bagaimana ekpresi raut wajah budi serta perasaannya saat ijah memperkenalkan dia sebagai kakaknya kepada teman – temannya. Batin budi langsung shock menganggap kalau hubungan spesial yang selama ini dia jalani bersama ijah ternyata tidak pernah mendapatkan respon yang positif dari ijah, ijah tidak pernah menganggap kalau budi ini adalah pacaranya itulah alasan ijah tidak pernah memperkenalkan budi kepada teman serta keluarganya.




_______

Mungkin dari kalian pernah mengalami hal yang serupa dengan budi, menganggap tapi tak dianggap. Yaa menganggap tapi tak dianggap ini adalah sesakit – sakitnya hal yang paling nyakitin ketimbang friendzone atau hubungan sejenisnya itu menurut gua loh yak.
Sesakit – sakitnya friendzone atau PHP yang banyak dialami oleh remaja jaman sekarang tetap saja sakitan mengganggap tapi tak dianggap. Bayangkan saja selama ini kalian menjalin hubungan khusus dengan seseorang yang menyangkut soal hati dan melibatkan perasaan didalamnya tapi orang itu biasa biasa saja terhadap kalian. Hanya status saja yang mempertegas hubungan kalian dengannya tapi tidak dengan sikap nya kepada kalian.

Okelah saat kalian memutuskan untuk berkomitmen dengannya kalian pernah bilang kalian menerima semua kekurangan dirinya, kalian menerima semua yang ada pada dirinya dan berjanji untuk tidak akan merubah dia menjadi siapapun itu semua kalian ucapkan diawal kalian berkomitmen dengannya untuk lebih meyakinkan dirinya agar mau menerima kalian. Namun seiring berjalannya waktu hubungan kalian malah keliatan hambar karna dia yang mungkin terlalu cuek atau tidak terlalu peduli terhadap dirimu entah itu memang sifat aslinya dia atau memang dia yang bingung bagaimana cara dia untuk mengaplikasikan rasa sayangnya kepada kalian, itu yang membuat kalian mungkin merasa seperti “gak dianggap” di hidupnya padahal apapun kalian lakukan demi dirinya tapi sikapnya dia ke kalian? Datar aja begitu..

Nah buat yang sering gak “menganggap” pacarnya, cobalah kalian posisikan diri kalian tuh kaya guru sejarah, kasihan guru sejarah udah ngejalasin panjang lebar tentang sejarah tetap saja anak muridnya gak ngerti karna sebagian yang diajari guru sejarah tuh gak terjadi di jamannya mereka, lagi juga belajar sejarah itu ngebosenin.
Komitmen yang kalian jalani itu kan untuk diperjuangkan oleh masing – masing pihak bukan hanya salah satu pihak, lalu kalo yang berjuang hanya salah satu diantara kalian sementara yang satunya hanya menerima saja lalu buat apa kalian membuat komitmen tersebut?

Lagipula rasanya gak dianggap, diabaikan itu gak enak bangeed bener deh bener bener gak enak banged saking gak enak bangednya aja pake D gak lagi pake T. saat kalian berusaha memperjuangkan komitmen kalian semampu yang kalian mau hanya untuk membuktikan kepada dirinya kalo kalian sungguh sungguh mencintainya, namun sikap dia kekalian biasa aja gak ada spesialnya sama sekali gak seperti orang berpacaran, itu siih artinya ada yang salah dengan diri dia bukan diri kalian apalagi diri gua *yaiyalah yang pacaran siapa kenapa bawa – bawa gua*

Kalian pacaran sama dia tapi mesranya cuma lewat virtual aja sementara kalo ketemu sikapnya biasa aja malah terkesan menghindar dari kalian, atau ketika kalian diminta untuk mengantarnya berkumpul dengan teman temannya, dia membisikan sesuatu ditelinga kalian “nanti kalau temen – temen aku nanya, bilang aja kamu tukang ojek pribadi aku yaah”.  Atau “nanti kalo teman – teman aku dateng kamu ngumpet aja yaah dibawah meja atau enggak didalam toilet atau dimana aja deh terserah kamu yang penting temen temen aku gak tau kalo aku kesini tuh dianter sama kamu” yaa ampuuunn kamu kalo punya pacar kaya gitu udah bungkus aja terus ditimbang paketin deh ke galapagos, lagian kan percuma aja kalo kalian pacaran tapi sikapnya malah kaya gitu kekalian. Apa kalian mau? Enggak kan? Yaa kalo digituin masih ada yang mau juga sii itu 
orang mungkin mata sama hati nya udah tertutup sama cinta.

Hubungan yang kalian bangun bersama kan itu buat diperjuangin sama sama, susah maupun senang berusaha buat dijalanin bareng bareng supaya makin hari hubungan yang kalian jalanin itu makin berarti dan bermakna lalu kalo yang ngejalanin dan berjuang cuma satu orang saja sementara satu orang lainnya cuma menunggu, diam , dan menonton kalian berjuang buat apa kalian lanjutin hubungan yang kaya gitu??

Intinya sih, menganggap tanpa dianggap itu satu hal yang menurut gua gak enak bangeed sama kaya kalian udah ngehargain orang tapi gak dihargain balik, gak enak kan? Emang! Syukurin, makanya jangan pacaran hahaha *ketawajahat*

Tapi apapun itu nama dan bagaimana pun rasanya, tetep kalian lah yang menjalani hubungan tersebut orang lain mungkin cuma bisa berkomentar dan melihat apa yang kalian lakukan tanpa pernah bisa merasakan apa yang kalian rasakan dan yang terpenting kalian masih memiliki hati nurani yang sewaktu – waktu bisa kalian gunakan saat kalian merasakan sesuatu hal yang tidak semestinya terjadi terhadap diri kalian, karna sesungguhnya,


CINTA itu TIDAK BUTA tapi CINTA itu MEMAHAMI


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar