RSS

Belum Ada Judul









Sampai saat ini rasa bersalah itu masih ada rasa dimana ketika aku melepaskan orang yang menyayangiku dengan sepenuh hatinya hanya untuk mengejar “obsesi” - ku semata. Hingga akhirnya apa yang aku kejar dengan mengorbankan seseorang yang selama ini menghiasi hari hari ku dengan tawa bahagia hingga air mata pun tak berhasil kudapatkan aku hanya dapat meratapi kebodohan itu hingga saat ini. Dan saat aku berusaha kembali untuk melihat dan menata serta memperbaiki kesalahanku dimasa lalu semuanya sudah terlambat, dia sekarang sudah bersama orang yang mungkin jauh lebih baik ketimbang diriku yang sudah menyia-nyiakan hidupnya hanya untuk “obsesi” - ku semata.

Kini aku merasa sebagai pecundang, ketika apa yang selama ini aku banggakan malah berbalik memberikan luka yang cukup mendalam yang sampai sekarang aku pun tidak tahu sampai kapan luka ini akan hilang. Namun aku sadar apapun yang terjadi hidup harus tetap berjalan mau bagaimana pun situasi dan kondisinya, karena kita gak bisa merubah apa yang sudah terjadi di masa lalu tapi kita bisa menata hidup kita dimasa kini untuk suatu perubahan dimasa depan.

Mungkin aku adalah salah satu dari sekian banyak manusia bodoh didunia ini yang mempunyai sejuta ambisi namun tidak menyadari apaa yang kita inginkan itu baik atau tidak. Terkadang memang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan kita harus mau melepaskan apa yang kita punya untuk mendapatkan hal yang mungkin lebih baik dari sebelumnya. Tapi pernah kah kalian sadari bahwa yang kita anggap lebih baik dari sebelumnya belum tentu baik dalam hal yang sebenar – benarnya malah terkadang yang menurut kita baik justru adalah yang paling sering menyakiti kita.

Teori diatas mungkin ada benarnya ketika kita melakukan segala hal untuk dapat mengejar apa yang selama ini menjadi ambisi akan terasa indah jika rasa itu berbalas namun justru akan menjadi sebuah penyesalan terdalam ketika apa yang telah kita lakukan untuk dapat mengejar sesuatu hal yang kita inginkan namun rasa itu bertepuk sebelah tangan…

Sakit???

Memang namun begitulah problematika percintaan, selalu ada fase fase yang harus dilewati untuk mencapai sebuah kata yaitu “kebahagiaan” yang hingga saat ini tidak ada teori pasti untuk mengukur seberapa besar hal yang dapat menggambarkan kata “kebahagiaan” itu sendiri.


Bertahanlah dengan orang yang sama – sama ingin berjuang.. 
BUKAN dengan orang yang hanya ingin diperjuangkan..


Tinggalkan seseorang yang memang hanya ingin diperjuangkan oleh mu tanpa mau berjuang bersama – sama.

Karena apaa?

Karena sesungguhnya orang tersebut tidak layak untuk berada disampingmu mendampingimu kalau hanya ingin menikmati rasanya diperjuangkan tanpa mau menikmati susahnya berjuang.

Karena pada kenyataannya saat ini banyak mereka mereka yang memadu kisah percintaan tapi satu arah. Satu arah disini maksudnya hanya satu orang yang berjuang sendiri dalam membangun hubungan tersebut sementara satu orang lainnya hanya melihat bagaimana pasangannya itu berjuang , berkorban demi kebahagiaannya. Mereka mereka yang memadu kisah percintaan satu arah ini akan lebih besar berpeluang sakit hati jikalau nanti sesuatu terjadi pada hubungan mereka khususnya buat orang yang memang benar benar berjuang dari awal didalam hubungan tersebut.

Banyak dari mereka yang selama ini yang belum menyadari bahwa cintaa itu adalah tentang 2 orang yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk saling menerima dan membahagiakan satu sama lain bukan hanya perjuangan satu orang untuk membahagiakan pasangannya. Bukaan !!

Yang hanya mereka ketahui ketika mereka berkomitmen dengan seseorang bagaimana cara membahagiakan pasangan mereka dengan hal hal yang mungkin gak pernah terpikirkan oleh kita yang melihatnya. Kadang mereka berkorban dengan waktu mereka, jiwa bahkan sampe perasaan mereka hanya untuk membahagiakan pasangan mereka.

Apaa itu salah??

Tentu tidak. Tapi yang harus dipikirkan baik baik adalah gak semua hal harus kalian lakukan untuk membahagiakan pasangan kalian ketika kalian sudah mengorbankan apaa yang kalian miliki hanya untuk membahagiakan doi apaa yang dapat kalian lakukan ketika dikemudian hari sii doi pergi meninggalkan kalian?

Pernah tersirat pikiran seperti itu??

Tentu tidak. Karna saat kalian berkomitmen dengan seseorang yang ada dipikiran kalian adalah kalian bahagia bisa menjalin hubungan dengan dia, kalian senang ketika bersama dia maka dari itu kalian rela mengorbankan segala hal agar bisa terus bersama dia sampai kalian lupa akan ada konsekuensi dari segala sesuatu keputusan yang sudah kalian ambil.

Ketika cinta bisa merubah pribadi seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya, lebih rapi dari sebelumnya sampai lebih ganteng dari sebelumnya itu adalah sebuah anugerah. Namun ketika cinta  dapat merubah orang yang ceria menjadi pemurung, yang rapi jadi acak adut yang ganteng jadi gak ganteng lagi itu adalah sebuah musibah.

Iyaa namanya juga cinta, satu kata lima huruf dengan segala makna didalamnya yang membuat manusia sampai tidak bisa berpikiri dengan logis ketika sudah terkena serangan virus yang satu ini. Itulah yang mungkin membuat cinta menjadi sebuah hal yang sangat menarik untuk tidak hanya dibicarakan tapi juga di aplikasikan pada dunia nyata.

Bagi mereka yang belum pernah merasakan cinta mungkin akan terlihat aneh melihat orang orang berkorban berjuang untuk mendapatkan cinta sejatinya dengan berbagai macam cara, namun yaa begitulah cinta yang memang tidak bisa diartikan dengan fasih secara bahasa maupun istilah. Namun bagi mereka yang mempercayainya dan tentu saja merasakannya tidak akan sulit mengartikan makna cinta itu sendiri.









Terakhir didalam postingan ini mungkin kalian bingung dengan apa yang saya tulis dari paragraph awal sampai akhir yaa tapi memang seperti inilah ada apanya saya, suka labil jadi tema tulisan apa tapi nyambung ke pembahasan apa saja. Yaa namanya juga usahaa dan masih belajar pffttt..

Seeee youuuu :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar