RSS

Diskriminatif

Bagi beberapa manusia, sulit sekali rasanya memberi hormat, menghargai, dan saling tolong-menolong antar manusia lain.


Bagi beberapa golongan tertentu pun, lebih suka rasanya memberi pendapat dibanding harus mendengar pendapat orang lain. Lebih suka meng-kritik dibanding di-kritik, lebih suka menyarankan dibanding diberi saran.


Lebih selalu merasa benar dan orang lain salah.

Lebih selalu merasa paling suci dan orang lain kotor.

Lebih merasa paling pintar dan orang lain bodoh.

Lebih merasa paling tulus dan orang lain modus.

Lebih merasa paling ikhlas dan orang lain pamrih.


Lebih suka melakukan hal-hal simbolis tanpa mencari tahu esensinya apa.

Sifat dasar manusia kah?

Saya tidak mengerti kenapa bisa seperti itu.

Kadang, ketika saya melakukan hal-hal yang menurut saya nyaman buat saya lalu dipandang berbeda oleh mereka, akhirnya timbul diskiriminatif.

Kalau saya orangnya begini-begitu, dan gak seharusnya melakukan ini itu, tapi harus mengikuti apa maunya mereka yang menurut saya cuma untuk simbolis ajaa tapi tetep harus dilakukan di mata mereka, karena apa?

Iyaa karena mereka benar, saya salah.

Diskriminatif.


Tak jarang, 'solidaritas' dan 'kekompakan' dijadikan tameng untuk melakukan hal-hal yang sifatnya diskriminatif.


Padahal setiap manusia bukankah punya rasa nyamannya sendiri, punya haknya sendiri, punya cara mereka sendiri untuk menikmati hidup, tanpa ada paksaan dari orang lain?


Bukankah solidaritas dan kekompakan pun harusnya dilakukan tanpa paksaan?


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar