RSS

Marry your Daughter

Ayah, Ibu.


Saya tidak tahu harus memulai tulisan ini darimana, yang jelas saya bingung saat harus memulainya.


Ayah, Ibu.

Perkenalkan, saya adalah manusia biasa, sama seperti 7 milyar manusia lain di dunia ini. Tak lebih, tapi banyak kekurangan.


Maafkan saya yang telah lancang mencintai Putri Ayah dan Ibu sehingga saya membuat tulisan ini.


Bidadari kecil Ayah dan Ibu, telah berhasil membuat saya tak berdaya. Saya jatuh, terperosok ke dalam lubang rasa yang -entah disebut apa- tapi saya bahagia.


Maafkan atas kelancangan saya.


Tapi, yang perlu Ayah dan Ibu ketahui, saya begitu sangat menyayangi bidadari kecil Ayah dan Ibu. Entah bagaimana caranya, Ayah dan Ibu bisa membawa turun bidadari tersebut ke Bumi, karena setahu saya kehidupan di langit lebih luar biasa dibanding di Bumi.


Dan lagipula, saya yakin mahluk-mahluk lain di langit (re : Dewa) banyak yang menginginkan bidadari Ayah dan Ibu tersebut.

Saya sadar, saya bukanlah seperti mereka. Membayangkan saja tidak pernah apalagi berharap seperti mereka.

Yang bisa leluasa memberikan segala hal yang ada di semesta kepada bidadari Ayah dan Ibu.


Saya juga bukan seperti mereka yang bisa menjanjikan segala hal untuk putri kalian, mulai dari kemewahan, kesenangan dan berbagai macam hal menggiurkan yang saya pikir sulit untuk ditolak siapapun.

Saya hanya manusia biasa, tak lebih.

Saya punduk yang merindukan rembulan.


Tapi, Ayah, ibu.

Ketahuilah, perkenalan saya dengan bidadari kecil kalian sudah berlangsung lama.


Kami saling mencintai dan menyayangi.
Saya menemukan cerminan diri saya di bidadari kalian. Saya rasa dia juga rasa.


Sekali lagi saya katakan, saya tak bisa memberikan kemewahan kepada bidadari kecil kalian, bahkan kesenangan pun saya tak bisa janjikan untuk nya.

Tapi, percayalah yah, bu.

Bahwa bersama saya, dia akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari sekedar kemewahan, kenyamanan yang lebih dari sekedar kesenangan.


Karena saya berani pastikan, di samping saya, bidadari kalian akan aman dan nyaman.


Tulisan ini saya buat hanya sebagai, perkenalan saya kepada Ayah dan Ibu yang sudah dengan susah payah melahirkan bidadari ke Bumi, hingga saya dan dia dipertemukan.


Terima kasih untuk hal itu.

Ayah dan Ibu yang saya harap akan menjadi Kakek dan Nenek dari anak kami kelak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Arif mengatakan...

Kok bisa....?

Posting Komentar