RSS

Dari Saya, Untuk Saya

Ada yang aneh dalam diri saya saat ini. Entah apa, yang jelas ini bukan saya.


Saya pernah baca, ada dua hal yang bisa membuat manusia berubah. Pertama karena jatuh cinta. Kedua, karena patah hati.


Saya pernah berubah menjadi lebih baik ketika mengalami hal yang pertama. Segala hal dalam diri saya, berusaha saya perbaiki. Mulai dari sikap, sifat, sampai intensitas dalam belajar maupun beribadah. Ini serius. Saya yakin kalian juga pernah mengalami hal yang sama.

Hal yang saya yakini selanjutnya adalah, seseorang harus punya motivasi ketika pengin berubah menjadi lebih baik.

Contoh kecilnya, saat dulu zaman sd, jika saya dapat rangking di atas 3 besar, ayah dan ibu saya selalu menjanjikan hal-hal yang membuat saya termotivasi untuk dapat meraih rangking tersebut. Meskipun pada akhirnya ketika saya gagal meraih apa yang disyaratkan ayah dan ibu saya, hadiah dari apa yang mereka janjikan tetap saya dapatkan.

Mendiang ayah saya pernah bilang, jika hasil bukanlah hal yang utama. Proses dan kegigihan untuk mendapatkannya adalah hal yang terpenting. Sementara hasilnya? Hanya bonus saja.

Jika berhasil itu adalah buah dari kerja keras dan kegigihan kita. Jika gagal, mungkin Tuhan punya tujuan yang lain untuk kita.

Begitu ucap beliau.

Salam saya dari sini untuk beliau di surga yaa Tuhan.

Sampaikan sayaa rinduuu..



Hal yang membuat manusia berubah lainnya selain jatuh cinta adalah ketika patah hati.


Kalau hal yang pertama tadi biasanya membuat manusia bakal berubah menjadi lebih baik demi (terlihat) baik di mata pasangannya, kalau hal yang kedua ini malah sebaliknya.

Membuat kita berubah menjadi tidak baik. Tapi, gak semua orang loh yang patah hati lalu berubah menjadi buruk. Karena mungkin (hanya) ingin terlihat kalau setelah ditinggalkan dia tidak lagi menjadi dirinya yang dulu.

Tapi, mayoritas memang seperti itu. Ketika patah hati, kita bakal berusaha lebih terlihat berantakan, acak-acakan, hanya untuk membuat sii dia sadar kalau kita tak bisa hidup tanpa dia.

Kalau cara itu berhasil, lah kalau gagal gimana?

Udah terlihat berantakan, acak-acakan, eh dianya malah bersyukur bisa lepas dari kamu?

Hayoo.

Bapernya gagal.



Gak ada salahnya kok, berubah menjadi lebih baik dengan alasan untuk mendapatkan seseorang. Tapi, jangan juga berubah menjadi buruk ketika kita tak mampu mendapatkannya.



Karena ketika kita menginginkan seseorang yang baik untuk mendampingi kita, kita harus perbaiki diri kita dulu. Ketika kita ingin mendapatkan seseorang yang berkualitas, buatlah diri kita berkualitas dulu.

Intinya siihh introspeksi diri sendiri dulu. Percayalah mereka yang baik hanya untuk kalian yang baik, maka itu perbaiki diri sendiri dulu.


Jangan pasang "topeng" semata untuk membuat seseorang dengan sengaja melihat kita.



Jadilah diri mu sendiri, dan biarkan orang lain dengan tidak sengaja melihat mu lalu tertarik dengan kepribadian yang tak kamu buat.





Terakhir, terima kasih masukannya untuk diri saya.




Sayaa akan mendengarkan apa yang saya ucapkan dan tuliskan pada setiap paragraph pada tulisan ini. Saya harap, saya dapat menjadi pendengar dan penasihat yang baik untuk diri saya sendiri pada khususnya, dan untuk kalian  serta kamu-kamu pada umumnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

6 komentar:

BAHRUL mengatakan...

Yupss setuju banget aku. Perbaiki diri kalau mau dapat seseorang yang baik menurut kita tentunya :)

Fandhy Achmad R mengatakan...

pernah mengalami semuanya haha jadi saya sangat setuju akan kebenarannya

Agnes Nagari mengatakan...

kak boleh copas kata kata bijaknya gak ? haha

Unknown mengatakan...

Iyaaa seenggaknya perbaiki dulu diri kita sendiri, ukur kemampuan diri kita sendiri jika ingin mendapatkan seseorang yang baik untuk diri kita

Unknown mengatakan...

Hahaha semua orang juga pasti pernah mengalami fase seperti itu kak. Gak heran

Unknown mengatakan...

Boleh ko asal dicantumin sumbernya yaah :)

Posting Komentar