RSS

Kepada Tuan Penunggu

Apa yang sedang kau lakukan di sini, tuan?


Mengawasi dan hanya menunggu dia datang kepadamu?

Sadar!

Bagaimana dia bisa tahu kalau ada seseorang yang sedang menunggu dan mengawasinya sambil berharap tentunya, sementara tuan sendiri tidak pernah berani muncul di hadapannya.

Tuan bukankah tuan begitu amat menyayanginya?

Kalau begitu, beranikan diri tuan untuk muncul di hadapannya, berikan apa yang tuan punya lalu kemudian ungkapkan.

Bukan hanya mengawasi dia dari kejauhan sambil berharap dia tahu.

Tuan terlalu sayang terhadap dia atau memang tuan terlalu sayang terhadap diri sendiri?


Sadarlah tuan.


Cinta itu harusnya diungkapkan.


Kalau tuan takut dia tidak memiliki perasaan yang sama dengan apa yang tuan rasakan, atau memang jika tuan takut dia tidak membalas cinta tuan, memangnya kenapa?


Belum saja tuan muncul lalu mengutarakan tapi sudah punya ketakutan yang tak akan pernah habis jika tuan pikirkan.



Coba bayangkan, tuan!



Jika saja tuan muncul lalu mengutarakan dan dia memberikan tuan kesempatan untuk dapat membuktikan apa yang sudah tuan ucapkan.

Apa tuan tidak ingin?



Berhentilah mencemaskan ketakutan yang sebenarnya dapat tuan taklukan.

Berhentilah mencemaskan ke-tidak mungkin-an yang sebenarnya dapat tuan jadikan, tentunya dengan sedikit kemauan dan perjuangan.

Satu lagi, pengorbanan!




Segerakan dan usahakan ke-tidak mungkin-an jangan hanya di-semoga-kan.



Keluar dari persembunyianmu tuan, jangan hanya berdiam diri di sana.

Menunggu adalah sesuatu hal yang membosankan. Sekalipun engkau telah terbiasa.



Tuan, satu hal yang harus kau tau.



Orang akan lebih pintar menasehati dan memberi masukan kepada orang lain tapi tidak untuk dirinya sendiri. 


Saat dihadapkan kepada hal yang sama dia pasti akan kesulitan dan membutuhkan masukan orang lain, termasuk masukan dari-mu tuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

8 komentar:

Akashisedai mengatakan...

Hmmmm gini nih, sayang tapi ga diungkapin. Keburu digebet sama yang lain. Duh

Unknown mengatakan...

Duuhh memang sulit diungkapkan dengan kata-kata kak

Akashisedai mengatakan...

Woi gue ga sk dipnggil kakak. Nama aja.

Unknown mengatakan...

Hahaha iyaa iyaa maaf, Agia

Arif mengatakan...

Sampai kapan menjadi orang yang suka menunggu. Nanti perasaan yang di pendam tidak sampai pada empunya.

Unknown mengatakan...

Sampai rindu yang menggebu beradu di peraduan

Aihhh

Bukan Blog Biasa mengatakan...

Semoga tuan paham sebaik-baiknya dirimu :)

Unknown mengatakan...

Semogaaa sajaa begituu

Posting Komentar